Membuat Tansfaran Google Chrome
Berawal dari kepusingan setelah ngutak ngatik mozilla yang tidak bisa memutar video di prambannya. Padahal sudah beberapa kali flash playernya di uninstal, tetapi hasilnya tetap saja nihil...
3 Tips Memilih Router untuk Jaringan Nirkabel
Membangun jaringan nirkabel bisa dibilang susah-susah gampang. Namun tetap saja, jika dibangun tanpa strategi jitu, output yang didapat juga tidak bisa maksimal. Termasuk untuk urusan memilih router.
This is default featured post 3 title
Dukungan orangtua dan lingkungan berperan sangat besar untuk mencegah anak agar tidak terperangkap jeratan Narkoba (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya). Ada beberapa cara yang harus dilakukan orangtua untuk dapat melindungi buah hatinya.
Senin, 16 Juli 2012
Healthy Eating Pyramid
Inilah konsep Makan Sehat, yaitu food pyramid yang dirusmuskan pada tahun 1992 Departemen Pertanian (USDA). Matriks tersebut menjadi acuan cara makan sehat, dengan menunjukan jenis-jenis menu dan makanan mana yang secara berperingkat diperkenan dikonsumsi lebih banyak, dan mana yang lebih sedikit atau perlu dibatasi, bisa terlihat dari terbaliknya pyramid tersebut menunjukan bahwa menggerakkan tubuh porsinya lebih besar daripada mengkonsumsi daging merah (sapi, kambing,dll). Tujuannya untuk menekan risiko terkena penyakit-penyakit yang muncul akibat menu yang salah
Setelah menempuh riset (tahun 2002), konsep "Piramida Makanan" diubah menjadi "Piramida Makanan sehat (Healthy Eating Pyramid). Dengan cara perencanaan makanan sehat memberikan hasil dua kali lebih efektif dibanding cara "Piramida Makanan" dalam upaya mengurangi risiko terkena penyakit makanan.
dari buku: Hendrawan Nadesul, Sehat Itu Murah
Rabu, 11 Juli 2012
Mengapa Yahudi Selalu Berprestasi?
Bangsa Yahudi adalah kaum minoritas, namun dapat menguasai. Hanya dengan populasi sekitar 14 juta orang, kaum yahudi mampu menjadi bagian dari penguasa modernisasi dunia. Jika melihat sejarah peradaban dunia, banyak jawara dan cendekia muslim era andalusia mempunyai pengaruh yang besar dalam kebangkitan dunia modernisasi pada masa itu. Banyak diantara tokoh-tokoh muslim pada era itu mempunyai kontribusi yang besar dan mampu mempengaruhi pemikiran filsuf yahudi maupun kristen. Membuktikan bahwasanya dunia islam juga mempunyai tokoh-tokoh yang hebat yang mampu memberi pengaruh bagi perkembangan dunia. Melihat sejarah seperti itu diharapkan akan menjadi motivasi dan daya dorong bagi para generasi muda muslim agar mampu membaca sejarah peradaban dan membawa agama islam bangkit menuju kejayaannya.
Banyak sekali fakta menarik yang menyebutkan tentang kehebatan kaum yahudi di banding dengan kaum lain di dunia ini. Di segala bidang disiplin ilmu kaum yahudi setidaknya lebih unggul dibanding dengan kaum lain di dunia ini. Pemaparan singkat Hafiz A.B. Muhammad tentang perbandingan kekuatan yahudi dengan kaum lain, diantaranya perbandingan dengan kaum muslim sudah menggambarkan kehebatan yang dimiliki oleh kaum yahudi. Hal semacam itu mungkin dapat menjadi cambuk yang keras, jika itu dilihat dari sudut pandang kaum muslim sendiri.
Orang sukses adalah mereka yang berani untuk menderita, sedangkan pecundang adalah mereka yang menghindari rasa sakit. Dari awalnya mereka menderita dan tertindas, maka sekarang kaum mereka menjadi cerdas. Pengaruh sejarah sangat memicu kebangkitan kaum yahudi hingga sekarang, banyak peristiwa sejarah yang berpengaruh terhadap kehebatan dan kecerdasan keturunan yahudi dimasa lalu. Dengan semangat penderitaan itulah mereka bangkit dan akhirnya mampu menjadi kaum minoritas yang menguasai.
Orang sukses adalah mereka yang berani untuk menderita, sedangkan pecundang adalah mereka yang menghindari rasa sakit. Dari awalnya mereka menderita dan tertindas, maka sekarang kaum mereka menjadi cerdas. Pengaruh sejarah sangat memicu kebangkitan kaum yahudi hingga sekarang, banyak peristiwa sejarah yang berpengaruh terhadap kehebatan dan kecerdasan keturunan yahudi dimasa lalu. Dengan semangat penderitaan itulah mereka bangkit dan akhirnya mampu menjadi kaum minoritas yang menguasai.
Apa kunci kesuksesan bangsa yahudi ? berbagai torehan prestasi dalam bidang akademik membuktikan bahwasanya kaum yahudi memang sangat fanatik terhadap dunia pendidikan, khususnya bagi keturunannya. Dalam Tafsir Talmud mencatat bahwa kehancuran Yerusalem dikarenakan anak-anak meninggalkan sekolah sehingga menjadi bodoh dan tidak berpendidikan. Pendidikan sendiri merupakan bagian budaya yahudi yang telah dirintis sejak awal. Dalam buku ini akan dipaparkan mengenai langkah dan metode pendidikan kaum yahudi dalam mendidik anak keturunannya, juga berkaitan dengan budaya sosial dalam bangsa yahudi yang sampai sekarang masih mereka jaga.
Taurat sejatinya sebagai kitab suci agama yahudi, namun dalam kenyataannya kitab talmud lebih mereka anggap sebagai buku paling suci melebihi taurat. Dengan berpondasikan pada talmud mereka menjalankan misinya secara misterius yang justru mengundang banyak fitrah kepada mereka sendiri. Seluruh hukum dan peraturan disampaikan rahasia, terbatas diantara para rabi dengan menanamkan fanatisme yang luar biasa terhadap para rabi agar kaum yahudi menghormatinya (rabi) melebihi siapapun. Disini juga dibahas tentang rahasia-rahasia yang terkandung dalam kitab talmud.
Membangun character building illaa bi sulthaan merupakan langkah yang harus ditanamkan umat islam di dunia. Melihat begitu superiornya kaum yahudi dalam mendominasi peradaban modernisasi dunia, sudah saatnya umat islam bangkit. Ini merupakan tips yang dituangkan penulis dalam memotivasi pembaca, dengan tujuan untuk kemajuan umat islam sebagaimana sejarah tentang tokoh-tokoh muslim terdahulu yang mempunyai peran besar dalam peradaban dunia.
Buku ini sangat bermanfaat bagi segala kalangan, khususnya generasi muda islam. Dengan berbagai paparan dan rahasia dibalik kesuksesan bangsa yahudi dalam mendominasi peradaban dunia. Dari sini diharapkan pembaca akan termotivasi dan bangkit dalam mengembangkan kekuatannya sebagai bentuk daya saing terhadap kaum yahudi di era globalisasi sekarang ini.
Imron Wafdurrahman-Bahasa dan Sastra Indonesia-UNY
Imron Wafdurrahman-Bahasa dan Sastra Indonesia-UNY
Masuk Lewat SNMPTN dan Mandiri Akan Sama
Biaya kuliah mahasiswa yang mendaftar di perguruan tinggi negeri (PTN) lewat jalur nasional dan mandiri direncanakan untuk tidak dibedakan. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah untuk memberikan beasiswa operasional perguruan tinggi.
"Terkait rencana pemerintah untuk memberikan biaya operasional perguruan tinggi. Biaya kuliah bisa lebih murah dibandingkan yang sekarang. Pemerintah mendorong agar biaya kuliah mahasiswa baru yang lewat seleksi nasional dan mandiri bisa sama besarnya," kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Djoko Santoso di Jakarta, Rabu (11/7/2012).
Menurut Djoko, idealnya tidak ada lagi pembedaan biaya pendidikan yang lewat seleksi nasional dan mandiri. "Kami berharap ini bisa secepatnya terwujud dan masih perlu membahas bersama para rektor PTN," ujar Djoko.
Sebanyak 61 PTN yang tergabung dalam Seleksi Nasional Masuk (SNMPTN) memiliki aturan yang berbeda soal penetapan biaya masuk mahasiswa baru lewat jalur nasional dan mandiri. Ada PTN yang menetapkan biaya kuliah yang sama, ada yang menetapkan jalur mandiri lebih mahal.
Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmaloka mengatakan, sejak dua tahun terakhir ITB tidak lagi mengenal jalur mandiri. Seleksi masuk mahasiswa baru ITB lewat SNMPTN undangan dan tertulis.
"Biaya kuliah untuk semua mahasiswa baru sama. Yang tidak mampu bisa minta keringanan," kata Akhmaloka.
Akhmaloka menyambut baik jika pemerintah memberikan bantuan operasional perguruan tinggi. Namun, biaya yang dijanjikan pemerintah lewat APBN Perubahan tahun 2012 belum diterima PTN.
Tri Yogi Yuwono, Rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, mengatakan, memang ada perbedaan biaya masuk mahasiswa di jalur SNMPTN dan mandiri di ITS. Alasannya, mahasiswa di jalur mandiri tidak disubsidi.
"Tetapi tetap, dasar penerimaannya harus kemampuan akademik. Jadi bukan karena kesanggupan membayar dalam jumlah besar," tegas Tri Yogi.
Selasa, 10 Juli 2012
Tak Perlu Ragu Imunisasi
Berbagai pendapat yang keliru tentang imunisasi di berbagai saluran media massa belakangan ini dipandang akan mengganggu kemajuan program imunisasi di Indonesia. Saat ini, cakupan imunisasi di Indonesia baru mencapai 74 persen, padahal tahun 2014 ditargetkan 100 persen.
Imunisasi, menurut dokter spesialis anak dan konsultan, dr.Badriul Hegar, telah terbukti secara sahih dan ilmiah dapat mencegah penyakit-penyakit infeksi.
Pemberian imunisasi juga sudah diamanatkan dalam Undang-undang RI No.36 tahun 2009. Selain itu, Konvensi Hak Anak yang sudah diratifikasi Indonesia tahun 1990 juga sudah mencantumkan imunisasi sebagai bagian dalam mensejahterakan anak.
"Mengapa harus ragu dengan imunisasi?, bukti-bukti ilmiah sudah banyak yang membuktikan efektivitasnya. Malah fakta menunjukkan banyak sekali wabah terjadi karena cakupan imunisasi yang rendah," kata Badriul, dalam acara seminar media yang diadakan dalam rangka Simposium Imunisasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) ke-3 di Jakarta, Selasa (10/7/2012).
Badriul juga mengkritisi tindakan sejumlah pihak yang mencoba menyebarkan informasi keliru tentang imunisasi.
"Kalau masih ragu dengan imunisasi dan didukung bukti ilmiah, mungkin memang perlu dikaji kembali kebijakan imunisasi selama ini. Tapi jika tidak bisa dipertanggung jawabkan, itu namanya menentang program imunisasi. Seharusnya ada sanksinya," paparnya.
Dokter yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia itu menegaskan bahwa menghalangi imunisasi sama saja dengan menempatkan anak pada lingkungan yang mengancam jiwa.
"Pandangan yang keliru tentang imunisasi ini membuat keresahan di masyarakat dan ketidaknyamanan praktisi kesehatan dalam menjalankan tugasnya," imbuhnya.
Karena itu dalam upaya pemeliharaan kesehatan anak orangtua seharusnya lebih dicerdaskan lagi. "Masih banyak anak Indonesia meninggal karena penyakit yang seharusnya tidak perlu terjadi," katanya.
Pemberian imunisasi juga sudah diamanatkan dalam Undang-undang RI No.36 tahun 2009. Selain itu, Konvensi Hak Anak yang sudah diratifikasi Indonesia tahun 1990 juga sudah mencantumkan imunisasi sebagai bagian dalam mensejahterakan anak.
"Mengapa harus ragu dengan imunisasi?, bukti-bukti ilmiah sudah banyak yang membuktikan efektivitasnya. Malah fakta menunjukkan banyak sekali wabah terjadi karena cakupan imunisasi yang rendah," kata Badriul, dalam acara seminar media yang diadakan dalam rangka Simposium Imunisasi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) ke-3 di Jakarta, Selasa (10/7/2012).
Badriul juga mengkritisi tindakan sejumlah pihak yang mencoba menyebarkan informasi keliru tentang imunisasi.
"Kalau masih ragu dengan imunisasi dan didukung bukti ilmiah, mungkin memang perlu dikaji kembali kebijakan imunisasi selama ini. Tapi jika tidak bisa dipertanggung jawabkan, itu namanya menentang program imunisasi. Seharusnya ada sanksinya," paparnya.
Dokter yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia itu menegaskan bahwa menghalangi imunisasi sama saja dengan menempatkan anak pada lingkungan yang mengancam jiwa.
"Pandangan yang keliru tentang imunisasi ini membuat keresahan di masyarakat dan ketidaknyamanan praktisi kesehatan dalam menjalankan tugasnya," imbuhnya.
Karena itu dalam upaya pemeliharaan kesehatan anak orangtua seharusnya lebih dicerdaskan lagi. "Masih banyak anak Indonesia meninggal karena penyakit yang seharusnya tidak perlu terjadi," katanya.
Rencana Kredit Perkuliahan
Persiapan menghadapi perjuangan menginjak tangga-tangga cita-cita, harus selalu diingat agar tak terpeleset ketika menginjak anak-anak tangga tersebut,
ada beberapa yang harus saya cermati dalam rencana belajar ini. adalah matakuliah yang belum pernah dialami ketika berada dibangku S1, di semester 1 ada:
- Kepemimpinan dan Komunikasi
- Sistem Informasi dan Pendukung Keputusan untuk organisasi Kesehatan
- Teknologi informasi dan komunikasi digital
ketiga matakuliah tersebut belum pernah ada di jengjang S1. Hal yang harus dilakukan adalah mencari basic intoduction dari matakuliah tersebut, agar ada gambaran bagaimana isi bahan ajar tersebut.
Kemudian di semester 2 ada:
- Kesehatan Global
- Database & Datawarehouse
- Informatika Kesehatan Masyarakat
- Perancangan, Pengembangan & Evaluasi Sistem Informasi
- Sistem Informasi Geografis untuk Kesehatan Masyarakat
Tidak hanya itu yang harus dicermati tetapi seluruh aspek yang penting didalam pembelajaran harus benar-benar dicermati
regard
Kamis, 05 Juli 2012
Tuntutan Para Pengajar
Kualitas Pendidikan akan terus naik, karena setiap perubahan zaman maka mobilitas dari pemikiran juga semakin tinggi, maka terciptalah teori-teori baru, atau pengembangan dari teori lama.
Hal diatas gambaran simple dari peningkatan dari pendidikan, tidak hanya mencakup seluruh dunia, khususnya indonesia juga dituntut untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan pada setiap masyarakat. Terlepas dari problema dari kesenjangan dari berbagai lini di indonesia. Pendidikan formal sampai saat ini tetap menjadi prioritas pemerintah dalam mewujudkan Indonesia cerdas.
Jenjang Play group sampai Perguruan tinggi program doktoral adalah suatu proses dari menjalankan misi pencerdasan bangsa. Untuk menggenjot misi tersebut tentu tidak bisa tanpa campur tangan penguasa / pemerintah, berbagai upaya pemerintah terus mencari solusi dalam peingkatan kuantitas dan kualitas pendidikan. Salah satu upaya pemerintah adalah mengalokasikan dana pendidikan sebesar 20% dari APBN. Bukan angka yang sembarangan dari 20% tersebut. Upaya tersebut tidak lain untuk segala sara prasarana pendidikan yang lebih baik, dana gaji guru / dosen, beasiswa dari setiap jenjang dan segala yang berhubungan dengan pendidikan.
Meneropong dari peningkatan gaji guru dan dosen, akan ditingkatkan manakala kualitas dari guru / dosen semakin meningkat. Tetap pemerintah tidak lepas tangan, bagaimana caranya agar kualitas guru yang ada semakin meningkat, yaitu dengan cara mengadakan sertifikasi guru dan dosen yang wajib diikuti oleh setiap guru dan dosen pemerintah. arti dari sertifikasi tersebut adalah penyaringan kembali guru dan dosen yang telah ada, agar setiap tugas yang dibebankan dalam mengajar sesui dengan kualifikasi yang didapatkannya.
Tentu saja acara sertifikasi tersebut akan ditunjang dengan konfensasi yang cukup besar bagi seorang guru dan dosen yang telah disertifikasi. Seolah menjadi trend dan seakan para calon mahasiswa latah ingin mengikuti jejak para guru-gurunya yang telah disertifikasi, namun hal tersebut akan menjadi wajar jika dampaknya menjadi positif, karena dengan adanya isue-isue tersebut maka setiap pengajar akan berlomba-lomba meningkatkan kualitas mengajarnya yaitu dengan memperdalam ilmu yang akan diajarkan kepada siswa.
Peran Pemerintah sekali lagi akan sangat berpengaruh dalam controling dan evaluasi segala yang mengenai kualitas pendidikan, misalnya untuk dosen yang akan mengajar di salah satu Perguruan Tinggi jenjang S1, maka minimal dosen tersebut harus mempunyai kualifikasi minimal jenjang S2, begitu seterusnya. tidak hanya mempunyai kualifikasi pendidikan yang lebih tinggi tetapi harus linier dengan jenjang sebelumnya.
Ada sebab maka ada akibatnya, sebab dari peningkatan anggaran pendidikan yang ditingkatkan maka akibatnya kualitas dari pendidikan tersebut harus ditingkatkan, khususnya bagi para dosen, kualitas para pengajar harus sedikit lebih dari siswanya.
Filter Asap Rokok
Dua siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Semarang menciptakan alat pengubah asap rokok menjadi oksigen yang memenangi International Exhibition for Young Inventors (IEIY) 2012 di Bangkok, Thailand.
"Alat itu kami namakan T-Box Application to Reduce the Danger Impact of CO dan CO2 in Smoking Room," kata Hermawan Maulana, salah satu siswa SMA Negeri 3 Semarang pemenang IEIY 2012 saat ditemui di Semarang, Rabu (4/7/2012).
Didampingi Zihramma Afdi, rekannya satu tim, Hermawan mengatakan bahwa mereka memiliki ide membuat alat untuk memfilter karbon dioksida (CO2) menjadi oksigen itu diawali kegelisahannya melihat para perokok yang kian banyak.
Putra pasangan Suwaji dan Setijawati Noegraheni itu mengungkapkan bahwa sekarang memang sudah banyak disediakan ruang untuk merokok (smoking room). Namun, tidak banyak dimanfaatkan karena ruangan akan menjadi penuh asap.
Dengan alat tersebut, kata dia, asap rokok yang mengandung CO2 akan diurai menjadi oksigen, kemudian oksigen dialirkan kembali ke smoking room, sehingga fasilitas itu bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh perokok.
"Minimal, perokok ’betah’ di smoking room dan tak merokok sembarangan sehingga tidak mengganggu orang lain. Kami ciptakan ini karena belum mampu mengurangi jumlah perokok," kata remaja kelahiran Pekanbaru, 24 Mei 1996 itu.
Berkaitan dengan cara kerja alat itu, giliran Afdi yang menjelaskan bahwa alat yang semula dinamai "Carbofil Application" itu bekerja menghisap asap rokok masuk ke dalam mesin yang sudah dirangkai komponen.
"Di dalam alat ini, asap rokok akan diurai menjadi oksigen kemudian dialirkan kembali. Selain oksigen, filterisasi juga meninggalkan karbon. Namun, karbonnya berbentuk padat yang bisa dimanfaatkan kembali," katanya.
Afdi mengakui bahwa mereka sempat tidak percaya diri tatkala alat itu diadu dengan hasil penemuan siswa dari berbagai negara, apalagi mereka ditempatkan di stan yang letaknya berdampingan dengan siswa dari Jepang.
Namun, kata putra pasangan Abdul Hafid dan Ninik Budi yang lahir di Grobogan, 17 Februari 1995 itu, alat ciptaan mereka ternyata mampu mengalahkan penemuan-penemuan dari siswa berbagai negara di ajang tersebut.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 3 Semarang Hari Waluyo mengaku bangga dengan prestasi siswanya dalam ajang yang berlangsung di Bangkok pada tanggal 28 Juni - 1 Juli 2012 dan mampu mengalahkan peserta dari berbagai negara.
"Mereka berhasil mengalahkan pesaingnya dari China, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Taiwan, dan Jepang. Kedua siswa ini duduk di kelas XI IPA, mereka bisa menjadi teladan adik-adik kelasnya," katanya.
Selain kedua siswa SMA Negeri 3 Semarang, medali emas di ajang sama diperoleh oleh siswa dari SMP Petra Surabaya dengan inovasi Water Coated Helmet. Siswa SMA Negeri 2 Yogyakarta dan SD Muhammadiyah Manyar, Gresik meraih perunggu.
Mini Multi Commander, karya Dini Esfandiari dan Shofi Delaila Herdi dari SMA Semesta Semarang dan "Jarimatika Game" karya Nur Chabibur Rohim, Muhammad Asrori, dan Risang Yogardi dari SMK Negeri 1 Tengaran meraih "Special Award".