Minggu, 08 September 2013

Jati diri

Menjadi diri sendiri terkadang tidak bisa diterapin dimanapun kita sedang berada,
Hari ini terasa dipecundangi oleh diri sendiri yang tidak bisa mengatakan iya dan mengatakan tidak untuk memutuskan suatu getaran hati dalam landasan kebenaran.
Baru bisa memproteksi diri sendiri namun tak bisa mengajak apalagi mencegah sesuatu yang tidak sesuia dengan hati nurani.

Setiap manusia menginginkan kedamayan, namun cara mendapatkan kedamaian itu yang berbeda-beda. Karena kebahagiaan itu datangnya dari pikiran yang senang, namun kesenangan juga ditempuh dengan jalan yang berbeda-beda pula.

Sejak dari kecil kita sebagai anak diajarkan oleh orangtua akan membedakan yang baik dan yang benar, namun yang menjadi catatan adalah penanaman untuk membedakan yang baik atau yang jelek apakah dibarengi pondasi suatu keyakinan atau karena takut dengan orang tua saja.

Itulah yang dinamakan pertahanan utama bagi diri, akidah lah yang akan memfilter dari suatu yg akan merusak pada diri sendiri.

Maka dari itu temanlah yang akan mempengaruhi doktrin yang ditanamkan orang tua diwaktu kecil, "jika ingin melihat orang itu baik, maka carilah teman baiknya, maka itulah gambaran dirinya".
Begitu dahsyatnya pengaruh seorang teman. Namun kita juga harus seperti ikan di lautan, tidak terpengaruh dengan keadaan seburuk apapun.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More